Persembahyangan Hari Tumpek Wayang di SMK TI Bali Global Badung

 

Pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022, SMK TI Bali Global Badung melaksanakan kegiatan Persembahyangan Bersama di Padmasana SMK TI Bali Global Badung karena bertepatan dengan Hari Tumpek Wayang dan Kajeng Kliwon. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Bali Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan Upacara Jagat Kerthi dan Atma Kerthi sebagai Pelaksanaan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Era Baru. 

   

Kegiatan persembahyangan ini diikuti oleh seluruh warga SMK TI Bali Global Badung yang beragama Hindu. Acara persembahyangan berlangsung dengan hikmat dan dipimpin dan dipandu oleh Guru Agama Hindu dan siswa yang tergabung dalam KSHDI (Komunitas Semeton Hindu Globaliti Badung). 

   

Tak hanya persembahyangan, dalam surat edaran tersebut juga menghimbau untuk melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastik serentak pada hari Jumat (30/9) kemarin yang dilakukan oleh seluruh warga SMK TI Bali Global Badung. Seluruh warga sekolah mengikuti kegiatan bersih-bersih lingkungan dengan baik dan tertib serta saling bergotong royong dalam membersihkan lingkungan sekolah.

   

Tumpek wayang merupakan hari suci yang jatuh pada hari Sabtu Kliwon wuku Wayang yang datang setiap 6 bulan sekali (210 hari). Hari Tumpek Wayang ini merupakan pujawali Sanghyang Iswara, di mana pada rainan Tumpek Wayang umat Hindu membuat upacara berkaitan dengan perlengkapan kesenian termasuk Wayang. Ada juga yang menyebutkan bahwa hari tumpek wayang ini keramat karena orang tua dahulu akan melarang anak-anaknya untuk berkeliaran ke luar rumah sejak sehari sebelum Tumpek Wayang (penyalukan atau kalapasa) ini dikarenakan adanya sebuah mitos di Bali dan memang termuat dalam lontar Kala Tattwa menyebutkan jika seorang anak yang lahir tepat pada wuku wayang khususnya pada hari sabtu wuku wayang, maka akan menjadi santapan (tetadahan) Bhuta Kala.

   

Ada juga yang menyebutkan bahwa kelahiran pada hari Tumpek Wayang merupakan cerminan dimana dunia diliputi hal-hal yang negatif. Seseorang akan diliputi oleh kegelapan, kebodohan, keangkuhan dan keangkaramurkaan. Untuk meminimalisir pengaruh-pengaruh negatif tersebut maka upacara yang dilaksanakan untuk seseorang lahir pada wuku wayang adalah upacara Sapuh Leger.


(Humas)